Jumat, 28 Juni 2013

dengarkan suara hati ku

"sayaaangg , aku kangenn ... " ucapku . namun pria yang dari tadi duduk di samping ku hanya terdiam  , "sayaaang lihat aku ... " desah ku . lagi-lagi pria itu hanya  terdiam. sesekali aku melihat jam tangan ku. aahhh waktunya sebentar lagi. ku pandangi wajahnya namun hanya sebuah senyuman yang ku dapat. ku balas senyuman itu sambil berucap "sayang, jangan pergiii "  namun tak  ada jawaban.  ia malah kembali asyik dengan blackberry nya entah dengan siapa dia BBM-an, atau mungkin mengirim pesan perpisahan kepada teman-teman kampus nya. ku pandangi sekali lagi wajahnya diam-diam. jauh, jauh sekali ku terobos mata nya ku lihat ada cinta di dalamnya. entah untuk siapa. tak sadar, ku sentuh pipi nya . terasa hangat, ku belai wajahnya, rambutnya , naaamun... bbrrugghh !!! . bus yang kami tumpangi , tiba-tiba berhenti mendadak . sontak kepala ku terbentur sandaran kursi depan. pria itu melihatku kemudian sontak kami tertawa kecil. menertawai kepala ku yang terbentur. "Rin, kamu kenapa ??? makanyaaaa dari tadi jangan melamun teruus " komentar pria itu. kepala ku tertunduk,menutupi muka ku yang pasti jika aku bisa melihatnya waarnanya merah seperti tomat. untung aku mempunyai rambut yang terurai panjang untuk menutupinya.

"eh Rin, kamu nggak mau ngasih pesan terakhir buat aku " kata pria itu, yang menoleh padaku sambil tersenyum, senyuman khas yang mudah ku ingat, senyuman yang nanti nya akan ku rindukan, senyuman yang selalu memberi ku jawaban di semua pertanyaan tentang kehidupan. "Rin, jawaaab "kata  pria itu sambil menepuk pundak ku. aku menggeleng kepala. padahal hati ini penuh dengan kata-kata. aku kembali melirik jam tangan ku. hhhmmm 5 menit lagi kita akan sampai  di bandara . Itu berarti, waktu perpisahan akan segera di mulai perjalanan nya. menuju pulau Sumatera jelas lebih penting. aku tidak banyak berkomentar. ketika dia mengatakan akan pergi ke Medan. padahal dia bilang , dia sangat membutuhkan saran dari ku mengenai kepergian nya itu.

Entah  kenapa semenjak kita bertemu, bersama, sampai berpisah, aku masih saja tidak bisa mengatakan nya. serasa pita suara ku sudah putus. lain hal nya dengan hati ini. yang selalu menggebu-gebu mengatakan apa yang kurasa kepada pria yang sudah ku sayangi sejak lama . namun dia yang masih saja  menganggap ku teman.  "aku heran sama kamu Rin, kok dari tadi kamu diem aja sih , kamu sakit gigi yaaa " kata pria itu mencoba menghibur ku. aku hanya tersenyum miris membalas nya,  aku tahu, dia pasti tahu, bahwa aku sedih harus berpisah  dengan nya. sekali lagi hati ku mengatakan hal yang sama "saayaang , jangan pergiiii "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar