Jumat, 21 Juni 2013

tangisan subuh

sejak subuh datang, ku dengar sebuah tangisan, suara tangisan itu, tak asing bagi ku.  secara jelas ku tahu siapa yang menangis, ingin ku menghapus air mata nya, membelainya dengan penuh kasih, seperti yang ia lakukan kepada ku , terutama ketika aku sedang sakit. namun , aku malah tidak melakukannya, karena menurut dia, aku termasuk orang yang cuek terhadap orang lain. tak lama ku dengar tangisannya mulai mereda, dan kembali lagi membaca al-quran yang tadi sempat terhenti karena tangisan nya. aku tetap pura pura tuli. seperti tidak mengetahui apa yang sedang terjadi, berpura-pura dzikir layaknya kebiasaan orang sehabis  sholat. namun .... dalam hati aku  pun menangis, karena tidak bisa membantu masalah itu, aku hanya bisa protesbketika iatak ada dirumah , tanpa ku tahu , ternyataibu berusaha mencari dana agar ia bisa berangkat umroh bersama teman-teman se pengajian nya . ibu, maafkan aku ,aku tidak bisa membantu mu mnemberangkatkan mu ketanah suci Nya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar