Selasa, 29 Oktober 2013

ketika aku menulis ketika aku bermimpi

berbicara tentang mimpi, berarti berbicara tentang hidup, ketika bermimpi hanya ada 2 kemungkinan yang terjadi, bangun dan mengejarnya atau terus terlelap dalam indahnya. hanya ada  2 harapan yang terpancar, berdoa untuk menggapainya atau berlari melupakannya. aku yakin setiap manusia punya mimpi, besar kecilnya mimpi tidak di ukur dari  besar kecilnya usia, atau besar kecilnya status di lingkungan. jika merasa masih anak kecil berfikirlah seperti orang dewasa.  menggunakan segala fikiran sebelum bertindak, memikirkan untung ruginya dalam melakukan tindakan, namun jika merasa sudah dewasa, berimajinasi lah seperti anak kecil. visualisasi kan mimpi dengan hati. bekerjasama lah dengan banyak teman meski dari asal yang berlainan. akan ada asa ketika kita bermimpi, akan ada doa ketika kita bermimpi, dan disinilah mimpi itu  berada, disinilah mimpi itu ku wujudkan, meski hanya sebuuah tablet berbasis laptop, aku mulai mengejar mimpi, menulis apa saja  yang ku mau, ku tuangkan apa yang ada di hati dan fikiran ku,, agar isi kepala dan hati ku tidak tumpah di landa waktu. mencari sesosok  makna yang terkandung dalam sebuah tulisan, membaca alur dari setiap cerita, atau mengalirkan kata demi kata yang cukup indah untuk membicarakan cinta. dan ketika aku menulis,darah ku mengalir lebih keras meski tenang. tulang-tulang ku menjadi kuat, seperti  tak membawa beban. pundak  ku pun lebih ringan dari  biasanya, dan  inilah mimpi ku, ketika aku menulis , ketika itu juga aku bermimpi, ketika aku bermimpi ketika itu juga aku meweujudkan nya.


ketika tidur berdoalah, berdoalah tentang mimpi , agar ketika masih diberikan nafas untuk bangun, ketika itu juga kita di beri kesempaatan untuk mengejar mimpi. berdoalah sebelum berlari,
keep spirt

cerita di hari ini

hari ini aku ingin bercerita tentang pekerjaan ku. aku bekerja di sebuah perusahaan trucking. sudah hampir 14 bulan aku bekerja disana. jarak kantor yang strategis, pekerjaan yang mudah dipahami, rekan kerja yang cukup menyenangkan,  semua itu adalah anugrah Tuhan yang diberikan khusus untuk ku, meskiaku dilanda beberapa hal yang tak kusukai, ruangan yang sempit dan berantakan,, atasanku yang sangat otoriter. sulitnya mengeluarkan dana kebutuhan  kantor, atau fasilitas yang sangat minim. ingin ku lari dari pekerjaan ini. namun bagaimana aku bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, jika aku sendiri tak pernah berubah untuk jadi yang lebih baik. bagaimana aku bisa berkata bahwa pekerjaan ini buruk, jika sikap ku pun masih sangat buruk pada pekerjaan ini. inikah yang dinamakan kerja ikhlas ?? bekerja tanpa berharap hasil yang ingin dicapai. bekerja tanpa menuntut apa yang harusnya diterima. ya Allah jika ini memang rezeki ku, maka tabahkanlah hati ku, kuatkan aku, dan jadikan aku lebih bijaksana lagi, namun jika pekerjaan ni bukan rezeki ku, biarlah aku pergi tanpa dendam diantara kami. biarlah aku pergi menjemput rezeki yang sudah dipersiapkan. berikan aku ketabahan dalam mencari rezeki Mu, berlari dan berlari mengejar cita dengan cinta. 

ku berlari dari apa yang sebelumnya ku kejar

memikirkan tanpa tahu apa yang sedang difikirkan. melakukan banyak hal tapi tak pernah mengerti alasan mengapa dilakukan.  berjalan tanpa tahu ingin kemana, berlari tanpa tahu siapa yang mengejar. menulis tanpa tahu makna tulisannya. belajar tanpa tahu apa yang sedang dipelajari dalam fikirannya. menjelaskan semua yang teerjadi pada diri ini,sama saja melubangi  wadah teko yang sebelumnya telah ku isi air. mencari jalan keluar dari semua ini sama saja peergi ke hutan untuk mencari santapan nasi. beginikah sulitnya hidup, sulitnya memahami diri sendiri. sulit mencari tahu makna yang terjadi. berjalan jauh ke depan, namun ketika lelah malah berlari ke belakang. memakan makanan yang membuat perut mual atau meminum sesuatu yang membuat ku semakin haus. bekerja keras mencari uang, namun setelah itu menghamburkannya entah kemana tinggal lelah yang tersisa. berniat  mencari kesenangan namun kepedihan yang ku dapatkan. 

Senin, 28 Oktober 2013

andai

aku  yang  mencintai nya namun ku juga menyia-nyiakannya. mencari-cari kekurangannya, mengekspos kesalahan nya dan menutupi keebihannya, sperti ku butakan mata hati ku ini. aku berlari  saat dia mengejar, padahal aku menginginkan dia untuk ada disini. ku pukul tubuhnya yang selalu berusaha  menjaga ku, ku lempar dengan tas ku saat dia ingin melindungi ku. begitu caraku mengangkuhkan diiri  ini. dengan harapan agar dia menjauh dan tak lagi menemani ku. namun usaha ku ini tak membawa hasil yang cukup. semakin keras aku memukulnya , semakin  besar rasa sayang nya, semakin sering aku memakinya, semakin dewasa ucapannya. dan aku ?? semakin sikap ku sering mengusirnya, semakin hati ini kuat merasakan cintanya. dan betapa  aku lagi-lagi melawan suara hati ku. karena terlalu sering bersikap angkuh, hati ini pun menjadi semakin sulit mengatakan nya , bahwa aku mencintainya. membutuhkan nya dalam segala keadaan yang ku punya. entah karena apa dia bertahan dengan rasa kassih sayang nya, entah karena apa aku bertahan dengan ego ku sekarang, andailidah ku mempunyai keberanian untuk meminta maaf padanya, andai hatinya mampu mendengar  suara  hati ini, dan andai  aku tidak melakukan nya daari awal